Sebagai seseorang yang jatuh cinta pada dunia tulis-menulis sejak muda, saya tidak pernah membayangkan bahwa hobi ini akan membawa saya pada pengalaman profesional yang begitu beragam dan menantang. Dari dunia jurnalisme hingga penyuntingan buku, saya terus belajar bagaimana menyampaikan cerita, menyusun informasi, dan menciptakan konten yang menarik bagi berbagai audiens. Berikut adalah sedikit cuplikan dari perjalanan karier saya sebagai content writer dan jurnalis lepas.
Langkah Awal: Dari Artikel Teknologi hingga Soft Selling Produk
Perjalanan ini dimulai pada tahun 2019 di Exora Media, di mana saya menjadi Article Assistant. Tugas saya adalah menulis artikel teknologi yang sedang tren dan menerjemahkan berita luar negeri untuk pembaca Indonesia. Di sinilah saya mulai memahami pentingnya analisis topik dan SEO dalam dunia digital writing.
Setelah itu, saya bergabung dengan Diera Mutiara sebagai Web Content Writer, di mana saya rutin menulis delapan artikel per minggu dengan pendekatan soft selling. Saya juga berkontribusi dalam strategi promosi dan negosiasi hak penggunaan gambar — pengalaman awal yang memperluas kemampuan saya dalam content marketing.
Menjelajah Dunia Freelance dan Media Online
Sebagai freelancer, saya telah bekerja untuk berbagai media digital seperti NusaHits, SRB News, a1-news.com, dan Jurnalismuda.com. Di sini, saya bertanggung jawab menulis 4 hingga 12 artikel per hari, baik seputar berita aktual, teknologi, ekonomi, hingga budaya pop Asia.
Menulis cepat dan akurat menjadi kunci. Tak hanya itu, saya juga mengelola konten visual, mengunggah artikel ke CMS, serta memantau performa konten melalui analytics. Ini semua memperkuat pemahaman saya tentang ekosistem kerja media online, mulai dari dapur redaksi hingga SEO dan monetisasi via AdSense.
Penulis Buku: Dari Teenlit hingga Horor
Menulis fiksi juga menjadi bagian penting dalam perjalanan saya. Bersama Samudera Printing, saya berhasil menerbitkan beberapa cerpen dan dua novel bertema remaja. Buku pertama saya, Friend-Shit, mengangkat kisah cinta dua sahabat sekolah. Sementara buku kedua, Benang Merah, memadukan romansa, persahabatan, dan konflik hukum-politik.
Menjadi penulis dan editor sekaligus dalam proyek buku pertama saya adalah tantangan tersendiri. Saya belajar banyak mengenai proses kreatif, editing, dan layout buku dari awal hingga siap cetak.
Pengalaman Profesional Lainnya: Social Media & Wirausaha
Selain menulis, saya juga pernah menjabat sebagai Social Media Manager di Craftbyin, di mana saya membantu memasarkan produk melalui Shopee dan Instagram, membuat konten visual, hingga menganalisis waktu publikasi terbaik berdasarkan insight followers.
Tak hanya itu, saya pernah mendirikan bisnis digital bernama Streaming Fighter saat pandemi. Bisnis ini menjual layanan langganan streaming premium dan berhasil menjual lebih dari 1500 produk dalam satu tahun. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang strategi pemasaran, komunikasi bisnis, hingga manajemen keuangan.
Berkontribusi di KT&G SangSang Univ. Indonesia dan INTO
Saya juga berpengalaman sebagai Content Writer untuk KT&G SangSang Univ. Indonesia, menulis konten promosi dan mengoptimalkannya untuk SEO. Saya juga bekerja sebagai Editor Buku di PT. Indonesia Talent Optima (INTO), mengedit naskah dan mengelola data informasi buku.
Refleksi: Apa yang Saya Pelajari?
Dari berbagai pengalaman ini, saya menyadari bahwa menulis bukan hanya soal merangkai kata. Ini tentang menyampaikan pesan, memahami audiens, serta beradaptasi dengan platform dan tren digital. Keterampilan seperti SEO, content management, kerja tim, hingga storytelling kreatif telah menjadi bekal utama saya dalam perjalanan ini.
Bagi saya, setiap tulisan adalah kesempatan untuk belajar — baik dari topik yang saya garap, tim yang saya temui, maupun umpan balik dari pembaca. Dan saya percaya, di dunia digital yang terus berubah, penulis yang mau terus berkembang akan selalu relevan.
